Beranda | Artikel
Tafsir Ayat-Ayat Manhaj (4) : Yusuf ayat 108
Rabu, 24 Juli 2019

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Katakan, “Inilah jalanku, aku berdakwah kepada Allah. Di atas bashiroh (ilmu). Aku dan orang-orang yang mengikutiku. Mahasuci Allah dan aku tidak termasuk kaum musyrikin” (QS. Yusuf: 108).

Ayat ini menunjukkan bahwa manhaj dakwah para Nabi adalah berdakwah kepada tauhid, dan mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah di atas ilmu dan bashiroh. Serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.

Abu Ja’far Ath Thobari rahimahullah berkata dalam tafsirnya:

يقول تعالى ذكره لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم: قل، يا محمد، هذه الدعوة التي أدعو إليها , والطريقة التي أنا عليها من الدعاء إلى توحيد الله وإخلاص العبادة له دون الآلهة والأوثان، والانتهاء إلى طاعته، وترك معصيته ، ( سبيلي )، وطريقتي ودعوتي، (9) (أدعو إلى الله) وحده لا شريك له ، ( على بصيرة ) ، بذلك , ويقينِ عليمٍ منّي به أنا، ويدعو إليه على بصيرة أيضًا من اتبعني وصدقني وآمن بي (10) ، ( وسبحان الله )، يقول له تعالى ذكره: وقل، تنـزيهًا لله ، وتعظيمًا له من أن يكون له شريك في ملكه، (11) أو معبود سواه في سلطانه: ( وما أنا من المشركين ) ، يقول: وأنا بريءٌ من أهل الشرك به , لست منهم ولا هم منّي

“Allah Ta’ala berfirman kepada NabiNya (yang artinya): “Katakan hai Muhammad! Inilah dakwah yang aku berdakwah kepadanya dan jalan yang aku berada di atasnya yaitu berdakwah kepada mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan ibadah hanya kepadaNya. Bukan kepada tuhan-tuhan selain Allah dan berhala-berhala. Senantiasa menaati Allah dan meninggalkan maksiat. [inilah jalanku] maksudnya jalanku dan dakwahku. [aku berdakwah kepada Allah] tiada sekutu baginya [Di atas bashiroh] yaitu yakin dan benar-benar berilmu, aku dan juga orang-orang yang mengikuti juga berdakwah di atas bashiroh. [Dan Mahasuci Allah] agungkan dan sucikanlah Allah dari adanya sekutu dan sesembahan selain-Nya dalam kerajaan-Nya dan kekuasaan-Nya. [Dan aku tidak termasuk kaum musyrikin] aku berlepas diri dari ahli syirik. Aku tidak termasuk golongan mereka, dan mereka juga bukan golonganku” (Tafsir Ath Thobari).

Dan firman Allah (yang artinya): ”Aku berdakwah kepada Allah”, menunjukkan bahwa seorang da’i hendaklah berdakwah kepada Allah bukan kepada madzhabnya atau organisasinya atau partainya atau berdakwah kepada dirinya. Namun berdakwah hanya untuk meninggikan kalimat Allah dan agama-Nya.

Demikian pula berdakwah di atas dasar bashiroh yaitu ilmu yang mendalam yang menimbulkan keyakinan yang kuat. Bukan sebatas pendapat dan perasaan belaka. Berilmu sebelum berkata dan berbuat.


Artikel asli: https://cintasunnah.com/tafsir-ayat-ayat-manhaj-4-yusuf-ayat-108/